Konsep
Subnetting
Subnetting,
seringkali kita dengar istilah yang satu ini. Atau dalam teori TCP/IP, kita
sering menggunakan bilangan biner 32 bit untuk Subnet Mask seperti ini:
255.255.255.0, 255.255.255.240, dsb. Apa maksudnya ?
Subnetting adalah teknik pengaturan jaringan yang bertujuan untuk
mengefisiensikan pengelolaan dan penggunaan IP Address dalam sebuah jaringan.
Adakalanya tatacara penulisan IP Address 32 bit seperti : 192.168.1.1, tapi
juga terkadang dapat pula ditulis 192.168.1.1/24. Apa maksudnya ? Untuk
memahaminya, bisa menggunakan tabel subnetting yang
ada di atas. Dimulai dari urutan angka yang paling atas sampai ke bawah (diurutkan berdasarkan baris tabel):
1. Binary
2. Bits
3. Subnets
4. Jumlah
Network
5. Jumlah
Hosts
6. Jumlah
Network yang dipinjam
7. Jumlah
Bit Host yang di pinjam
8. Masks
(CIDR)
Contoh Kasus (Class C):
Untuk CIDR (Classless Inter-Domain
Routing) /24 (kolom
pertama, baris terakhir), dengan bilangan biner 256. Maka subnet mask-nya
255.255.255.0.
Dengan 0 terakhir
diambil dari tabel baris ke 3 kolom pertama. Sehingga host yang mungkin adalah
berjumlah 254 Host (Bilangan biner 256-2=254, 2 adalah jumlah host yang
dipinjam untuk digunakan sebagai IP Subnet (IP Awal) dan IP Broadcast (IP
Akhir)). Contoh lainnya adalah: CIDR /26 (kolom ke tiga, baris terakhir), kita mulai dari Bilangan Biner
64. Disitulah subnetnya. Kita punya 4 buah jaringan, dimana masing-masing
memiliki 62 host/komputer (64-2 =126). Jadi pada intinya, dalam sebuah kasus Subnetting, ada 4 hal yang biasanya
perlu diketahui:
1. Jumlah Subnet. Berada pada baris ke empat. Misal:
192.168.1.0/26, akan mempunyai 4 buah subnet.
2. Jumlah Host/Komputer per Subnet.
Berada pada baris ke lima. Untuk IP 192.168.1.0/26, jumlah host per subnet
adalah 62 hosts (64-2=62). Contoh: Range IP Host salah satu subnet adalah
192.168.1.1-192.168.1.62. Dimana 192.168.1.0 digunakan untuk Subnet pertama, dan
192.168.1.63 digunakan sebagai IP Broadcast.
3. Blok Subnet. Berada pada baris pertama. Sehingga untuk
CIDR /26, blok-blok subnet nya adalah: 192.168.1.0,192.168.1.64, 192.168.1.128, dan 192.168.1.192 (Kelipatan
64 bit sejumlah 4 subnet).
4. IP Host dan IP Broadcast yang valid.
Seperti yang telah dijelaskan pada nomor 2, Jumlah subnet akan berpengaruh
terhadap jumlah IP Address yang dapat digunakan. Pada tiap-tiap subnet, IP Awal
dikenal dengan IP Subnet, sedangkan IP Akhir dikenal sebagai IP Broadcast.
Sedangkan IP sisanya, adalah IP yang dapat digunakan untuk host.
Referensi
Contoh-contoh
di atas merupakan contoh yang diambil dari IP Address Kelas C. Adapun untuk
Subnet dari kelas lain dapat dilihat seperti gambar berikut:
Semoga bermanfaat...